A. Biografi
Immanuel Kant
Immanuel
Kant dilahirkan pada tahun 1724 di Königsberg dari pasangan Johann Georg Kant,
seorang ahli pembuat baju zirah (baju besi), dan Anna Regina Kant. Setelah itu,
ayahnya kemudian dikenal sebagai ahli perdagangan, tetapi pada tahun 1730-1740
perdangangan di Königsberg mengalami kemerosotan. Hal ini memengaruhi bisnis
ayahnya dan membuat keluarga mereka hidup dalam kesulitan. Ibunya meninggal
pada saat Kant berumur 13 tahun, sedangkan ayah Kant meninggal saat dia berumur
hampir 22 tahun.
Kant
menempuh pendidikan dasar di Saint George's Hospital School, kemudian
melanjutkan ke Collegium Fredericianum, sebuah sekolah yang berpegang pada
ajaran Pietist. Keluarga Kant memang penganut agama Pietist, yaitu agama di
Jerman yang mendasarkan keyakinannya pada pengalaman religius dan studi kitab
suci. Pada tahun 1740, Kant menempuh pendidikan di University of Königsberg dan
mempelajari tentang filosofi, matematika, dan ilmu alam. Untuk meneruskan
pendidikannya, dia bekerja sebagai guru privat selama tujuh tahun dan pada masa
itu, Kant mempublikasikan beberapa naskah yang berkaitan dengan pertanyaan
ilmiah. Pada tahun 1755-1770, Kant bekerja sebagai dosen sambil terus
mempublikasikan beberapa naskah ilmiah dengan berbagai macam topik. Gelar
profesor didapatkan Kant di Königsberg pada tahun 1770.
Immanuel
Kant meninggal pada 12 Februari 1804 (umur 79) di Königsberg, Kerajaan Prusia.
B. Sejarah singkat mengenai Immanuel Kant (1724-1804)
Sejarah Filsafat adalah sejarah pertarungan akal dan
hati (iman) dalam berebut dominasi mengendalikan jalan hidup manusia. Immanuel
Kant lahir di Konisberg, Prusia, pada tahun 1724. Ia tidak pernah meninggalkan
desa kelahirannya kecuali beberapa waktu singkat karena memberi kuliah di desa
tetangganya. Profesor ini sangat doyan memberikan kuliah geografi dan
etnologi. Ibunya amat taat terhadap agama, dan Kant sendiri amat tekun
melaksanakan agamanya.
Pada tahun 1755 Kant memulai karirnya sebagai dosen
swasta di Universitas Konisberg. Kemudian dia diangkat menjadi profesor logika
dan metafisika pada tahun 1770. Sebagai seorang dosen dia menerapkan salah satu
prinsipnya ialah perlunya mahasiswa yang berprestasi sedangan ditolong. Pada
usia empat puluh dua tahun ia menyatakan bahwa ia merasa beruntung karena
menyenangi metafisika, dan ia menaburkan beberapa uraian-uraian filosofis yang
mendalam mengenai hal tersebut bahkan ia berani menyerang metafisikawan.
Sebelum tertarik pada metafisika, ia lebih dahulu menyenangi pengetahuan yang
bukan metafisika. Ia menulis mengenai planet, gempa, api, angin, eter, gunung,
bumi, etnologi dan ratusan objek lainnya yang tidak berhubungan dengan
metafisika.
Kehidupan Kant, menurut salah seorang penulis biografi
berlangsung menurut aturan yang tegas: bangun, minum kopi, menulis, memberi
kuliah, makan, jalan-jalan, masing-masing mempunyai waktunya sendiri. Secara
fisik ia memerlukan perawatan dokter, tetapi ia hidup sampai usia delapan puluh
tahun. Ia memang filosof tulen. Ia berfikir terlebih dahulu sebelum berbuat.
Dan Kant pada umur dua puluh tahun telah menyatakan, “Saya sudah menetapkan
jalan yang pasti. Saya ingin belajar, tidak satu pun yang dapat menghalangi
saya dalam mencapai tujuan ini.” Melalui berbagai kondisi ia terus
menyelesaikan karya besarnya selama lima belas tahun. Buku pertamanya yang
berjudul Critique Of Pure Reason
(pembahasan mengenai akal murni) merupakan suatu pembahasan yang
mengenai pembelaan terhadap sains dan serangan skeptisme.
C. Pemikiran
Imanuel Kant
Menurut
Imanuel Kant ( 1724 – 1804 ), Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi
pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat
persoalan. Yaitu:
1.
Apa yang dapat saya harapkan ? (What may I hope?)
Harapan bisa dibilang sebagai tujuan
dalam hidup. Harapan
atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan
didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang.
Pada umumnya harapan berbentuk
abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan
sugesti agar terwujud. Harapan dalam kehidupan manusia merupakan cita-cita,
keinginan, penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Dalam menantikan
adanya sesuatu yang terjadi dan diharapkan, manusia melibatkan manusia lain
atau kekuatan lain di luar dirinya supaya sesuatu terjadi, seiain hasil
usahanya yang telah dilakukan dan ditunggu hasilnya. Jadi, yang diharapkan itu
adalah hasil jerih payah dirinya dan bantuan kekuatan lain.
Bahkan
harapan itu tidak bersifat egosentris, berbeda dengan keinginan yang menurut
kodratnya bersifat egosentris, usahanya ialah memiliki (Gabriel Marcel,
1889—1973). Harapan tertuju kepada “Engkau”, sedangkan keinginan kepada “Aku”.
Harapan itu ditujukan kepada orang lain atau kepada Tuhan. Keinginan itu untuk
kepentingan dirinya, meskipun pemenuhan keinginan itu melalui pemenuhan
keinginan orang lain. Misalnya melakukan perbuatan sedekah kepada orang lain:
orang lain terpenuhi keinginanya, dan sekaligus’orang yang sedekah juga
terpenuhi keinginannya, yaitu kebahagiaan sewaktu berbuat baik kepada orang
lain.
Menurut
macamnya ada harapan yang optimis dan ada harapan yang pesimistis (tipis
harapan). Harapan yang optimis artinya sesuatu yang akan terjadi itu sudah
memberikan tanda-tanda yang dapat dianalisis secara rasional, bahwa sesuatu
yang akan terjadi bakal muncul. Dalam harapan yang pesimistis ada tanda-tanda
rasional tidak. bakal terjadi.
Harapan
itu ada karena manusia hidup. Manusia hidup penuh dengan dinamikanya, penuh
dengan keinginannya atau kemauannya. Harapan untuk setiap orang berbeda-beda
kadarnya. Orang yang wawasan berpikirnya luas, harapannya pun akan luas.
Demikian pula orang yang wawasan berpikirnya sempit, maka akan sempit pula
harapannya.
Besar-kecilnya
harapan sebenarnya tidak ditentukan oleh luas atau tidaknya wawasan berpikir
seseorang, tetapi kepribadian seseorang dapa menentukan dan mengontrol jenis, macam,
dan besar-kecilnya harapan tersebut. Bila kepribadian seseorang kuat, jenis dan
besamya harapan akan berbeda dengan orang yang kepribadiannya lemah.
Kepribadian yang kuat akan mengontrol harapan seefektif dan seefisien mungkin
sehingga tidak merugikan bagi dirinya atau bagi orang lain, untuk masa kini
atau untuk masa depan, bagi masa di dunia atau masa di akhirat kelak.
Harapan
seseorang juga ditentukan oleh kiprah usaha atau bekerja kerasnya seseorang.
Orang yang bekerja keras akan mempunyai harapan yang besar. Untuk memperoleh
harapan yang besar, tetapi kemampuannya kurang, biasanya disertai dengan
bantuan unsur dalam, yaitu berdoa.
2.
Apa yang dapat saya ketahui? (What can I know?)
Semua hal dapat diketahui oleh
manusia kecuali takdir yang terdiri dari , kematian, jodoh, kebahagiaan,
kematian, dan rejeki, karena semua takdir hanya diketahui oleh yang maha kuasa.
Menurut saya sendiri, “apa yang dapat saya ketahui?” dikehidupan seperti nilai
ujian, dari nilai ujian kita dapat mengetahui sejauh mana kemampuan kita
sendiri.
3.
Apa yang harus saya lakukan? (What should I do?)
Manusia harus memiliki prinsip dalam
kehidupannya. Prinsip dilandasi oleh keyakinan tetapi, harus memiliki sifat
keluwesan. PRINSIP atau pendirian sangat penting dalam kehidupan. Orang yang
memiliki prinsip artinya memiliki ketegasan sikap dalam hidupnya. Sebaliknya,
orang yang tidak memiliki prinsip artinya hidupnya tanpa pedoman, tanpa sikap,
tanpa pendirian, akan mudah terbawa arus dan akhirnya kehidupannya pun dapat
dipastikan tidak akan mengalami kemajuan. Prinsip dalam hidup itu sama halnya
dengan pos-pos atau arah mata angin dalam menjelajahi dunia yang maha luas ini.
Kalau seseorang hidup tanpa memiliki prinsip maka hidupnya akan tidak tentu
arah dan akan bingung untuk mengambil langkah dalam melanjutkan kehidupannya.
Prinsip dalam hidup itu meski tanpa
disadari keberadaannya pasti semua orang memilikinya. Misalnya saja orang itu
tidak suka jika ia merepotkan orang lain dan lebih memilih untuk melakukannya
sendiri, itu berarti prinsip hidupnya itu adalah berusaha sendiri tanpa bantuan
dari orang lain. Dengan kata lain mandiri.
Prinsip dalam hidup ada juga yang
menyebutnya dengan Moto. Moto artinya slogan yaitu prinsip yang dipegang agar
seseorang, komunitas atau lembaga berada dalam jalur yang tetap dan konsisten
dalam prinsip dianut bersama. Orang hidup harus punya moto, slogan atau
prinsip. Hidup tanpa prinsip adalah hidup tak terarah, akan mudah terbawa arus,
mudah terbawa pengaruh, terombang-ambing oleh gelombang yang tak menentu.
Orang-orang yang sukses hidupnya umumnya mempunyai moto atau prinsip yang
dipegangnya dan dipertahankannya bahkan hingga mati.
4.
Apa atau Siapa manusia itu? (What is a man?)
Manusia atau orang dapat diartikan
berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara
campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens
(Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies
primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam
hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang,
dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau
makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras
lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan
bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan
teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok,
dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling
utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin
seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki
dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan
dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah
berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil
balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. Selain itu masih banyak
penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna
kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama
(penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ),
hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri,
keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
·
Ciri-ciri fisik
Dalam biologi, manusia biasanya
dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di muka Bumi. Pembelajaran
biologi manusia kadang juga diperluas ke aspek psikologis serta ragawinya,
tetapi biasanya tidak ke kerohanian atau keagamaan. Secara biologi, manusia
diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies
yang tersisa dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens sapiens. Mereka biasanya
dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus
Homo. Manusia menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna.
Dengan adanya kedua kaki untuk menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat
digunakan untuk memanipulasi objek menggunakan jari jempol (ibu jari).
Rata-rata tinggi badan perempuan
dewasa Amerika adalah 162 cm (64 inci) dan rata-rata berat 62 kg (137 pound).
Pria umumnya lebih besar: 175 cm (69 inci) dan 78 kilogram (172 pound). Tentu
saja angka tersebut hanya rata rata, bentuk fisik manusia sangat bervariasi,
tergantung pada faktor tempat, dan sejarah. Meskipun ukuran tubuh umumnya
dipengaruhi faktor keturunan, faktor lingkungan dan kebudayaan juga dapat
memengaruhinya, seperti gizi makanan.
Anak manusia lahir setelah sembilan
bulan dalam masa kandungan, dengan berat pada umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound)
dan 50-60 centimeter (20-24 inci) tingginya. Tak berdaya saat kelahiran, mereka
terus bertumbuh selama beberapa tahun, umumnya mencapai kematangan seksual pada
sekitar umur 12-15 tahun. Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama
beberapa tahun setelah ini, biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada
umur sekitar 18 tahun.
·
Sebuah kerangka manusia.
Warna kulit manusia bervariasi dari
hampir hitam hingga putih kemerahan. Secara umum, orang dengan nenek moyang
yang berasal dari daerah yang terik mempunyai kulit lebih hitam dibandingkan
dengan orang yang bernenek-moyang dari daerah yang hanya mendapat sedikit sinar
matahari. (Namun, hal ini tentu saja bukan patokan mutlak, ada orang yang
mempunyai nenek moyang yang berasal dari daerah terik, dan kurang terik; dan
orang-orang tersebut dapat memiliki warna kulit berbeda dalam lingkup
spektrumnya.) Rata-rata, wanita memiliki kulit yang sedikit lebih terang
daripada pria.
Perkiraan panjang umur manusia pada
kelahiran mendekati 80 tahun di negara-negara makmur, hal ini bisa tercapai
berkat bantuan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Jumlah orang yang berumur
seratus tahun ke atas di dunia diperkirakan berjumlah sekitar 50,000 pada tahun
2003. Rentang hidup maksimal manusia diperhitungkan sekitar 120 tahun.
Sementara banyak spesies lain yang
punah, Manusia dapat tetap eksis, dan berkembang sampai sekarang. Keberhasilan
mereka disebabkan oleh daya intelektualnya yang tinggi, tetapi mereka juga
mempunyai kekurangan fisik. Manusia cenderung menderita obesitas lebih dari
primata lainnya. Hal ini sebagian besar disebabkan karena manusia mampu
memproduksi lemak tubuh lebih banyak daripada keluarga primata lain. Karena
manusia merupakan bipedal semata (hanya wajar menggunakan dua kaki untuk
berjalan), daerah pinggul, dan tulang punggung juga cenderung menjadi rapuh,
menyebabkan kesulitan dalam bergerak pada usia lanjut. Juga, manusia perempuan
menderita kerumitan melahirkan anak yang relatif (kesakitan karena melahirkan
hingga 24 jam tidaklah umum). Sebelum abad ke-20, melahirkan merupakan siksaan
berbahaya bagi beberapa wanita, dan masih terjadi di beberapa lokasi terpencil
atau daerah yang tak berkembang di dunia saat ini.
·
Ciri-ciri Mental
Banyak manusia menganggap dirinya
organisme terpintar dalam kerajaan hewan, meski ada perdebatan apakah cetaceans
seperti lumba-lumba dapat saja mempunyai intelektual sebanding. Tentunya,
manusia adalah satu-satunya hewan yang terbukti berteknologi tinggi. Manusia
memiliki perbandingan massa otak dengan tubuh terbesar di antara semua hewan
besar (Lumba-lumba memiliki yang kedua terbesar; hiu memiliki yang terbesar
untuk ikan; dan gurita memiliki yang tertinggi untuk invertebrata). Meski
bukanlah pengukuran mutlak (sebab massa otak minimum penting untuk fungsi
"berumahtangga" tertentu), perbandingan massa otak dengan tubuh
memang memberikan petunjuk baik dari intelektual relatif. (Carl Sagan, The
Dragons of Eden, 38)
Kemampuan manusia untuk mengenali
bayangannya dalam cermin, merupakan salah satu hal yang jarang ditemui dalam
kerajaan hewan. Manusia adalah satu dari empat spesies yang lulus tes cermin
untuk pengenalan pantulan diri - yang lainnya adalah simpanse, orang utan, dan
lumba-lumba. Pengujian membuktikan bahwa sebuah simpanse yang sudah bertumbuh
sempurna memiliki kemampuan yang hampir sama dengan seorang anak manusia
berumur empat tahun untuk mengenali bayangannya di cermin.
Pengenalan pola (mengenali susunan
gambar, dan warna serta meneladani sifat) merupakan bukti lain bahwa manusia
mempunyai mental yang baik. Kemampuan mental manusia, dan kepandaiannya,
membuat mereka, menurut Pascal, makhluk tersedih di antara semua hewan.
Kemampuan memiliki perasaan, seperti kesedihan atau kebahagiaan, membedakan
mereka dari organisme lain, walaupun pernyataan ini sukar dibuktikan
menggunakan tes hewan. Keberadaan manusia, menurut sebagian besar ahli filsafat,
membentuk dirinya sebagai sumber kebahagiaan.
·
Habitat
Pandangan
konvensional dari evolusi manusia menyatakan bahwa manusia berevolusi di
lingkungan dataran sabana di Afrika. (lihat Evolusi manusia). Teknologi yang
disalurkan melalui kebudayaan telah memungkinkan manusia untuk mendiami semua
benua dan beradaptasi dengan semua iklim. Dalam beberapa dasawarsa terakhir,
manusia telah dapat mendiami sementara benua Antartika, mendiami kedalaman
samudera, dan ruang angkasa, meskipun pendiaman jangka panjang di lingkungan
tersebut belum termasuk sesuatu yang hemat. Manusia, dengan populasi kurang
lebih enam miliar jiwa, adalah salah satu dari mamalia terbanyak di dunia.
Sebagian besar manusia (61%)
berkediaman di daerah Asia. Mayoritas sisanya berada di Amerika (14%), Afrika
(13%) dan Eropa (12%), dengan hanya 0.3% di Australia.
Gaya hidup asli manusia adalah
pemburu, dan pengumpul, yang diadaptasikan ke sabana, adegan yang disarankan
dalam evolusi manusia. Gaya hidup manusia lainnya adalah nomadisme (berpindah
tempat; kadang-kadang dihubungkan dengan kumpulan hewan) dan perkampungan
menetap yang dimungkinkan oleh pertanian yang baik. Manusia mempunyai daya
tahan yang baik untuk memindahkan habitat mereka dengan berbagai alasan,
seperti pertanian, pengairan, urbanisasi dan pembangunan, serta kegiatan
tambahan untuk hal-hal tersebut, seperti pengangkutan dan produksi barang.
Perkampungan manusia menetap
bergantung pada kedekatannya dengan sumber air dan, bergantung pada gaya hidup,
sumber daya alam lainnya seperti lahan subur untuk menanam hasil panen, dan
menggembalakan ternak atau, sesuai dengan musim tersedianya mangsa/makanan.
Dengan datangnya infrastruktur perdagangan, dan pengangkutan skala besar,
kedekatan lokasi dengan sumber daya tersebut telah menjadi tak terlalu penting,
dan di banyak tempat faktor ini tak lagi merupakan daya pendorong bertambah
atau berkurangnya populasi.
Habitat manusia dalam sistem ekologi
tertutup di lingkungan yang tidak akrab dengannya (Antartika, angkasa luar)
sangatlah mahal, dan umumnya mereka tak dapat tinggal lama, dan hanya untuk
tujuan ilmiah, militer, atau ekspedisi industri. Kehidupan di angkasa sangatlah
sporadis, dengan maksimal tiga belas manusia di ruang angkasa pada waktu
tertentu. Ini adalah akibat langsung dari kerentanan manusia terhadap radiasi
ionisasi. Sebelum penerbangan angkasa Yuri Gagarin tahun 1961, semua manusia
'terkurung' di Bumi. Di antara tahun 1969 dan 1974, telah ada dua manusia
sekaligus yang menghabiskan waktu singkatnya di Bulan. Sampai tahun 2004, tak
ada benda angkasa lain telah dikunjungi manusia. Sampai tahun 2004, telah ada
banyak keberadaan manusia di ruang angkasa berkelanjutan sejak peluncuran kru
perdana untuk meninggali Stasiun Luar Angkasa Internasional, pada 31 Oktober
2000.
·
Populasi
Dalam kurun waktu 200 tahun dari
1800 sampai 2000, populasi dunia telah bertambah pesat dari satu hingga enam
milyar. Diperkirakan mencapai puncaknya kira-kira sepuluh miliar selama abad
ke-21. Sampai 2004, sebuah minoritas yang cukup besar — sekitar 2.5 dari jumlah
6.3 miliar jiwa — tinggal di sekeliling daerah perkotaan. Urbanisasi
diperkirakan akan melonjak drastis selama abad ke-21. Polusi, kriminal dan
kemiskinan hanyalah beberapa contoh dari masalah yang dihadapi oleh manusia
yang tinggal di kota dan permukiman pinggiran kota.
·
Asal Mula
Hewan
terdekat dengan manusia yang masih bertahan hidup adalah simpanse; kedua
terdekat adalah gorila dan ketiga adalah orang utan. Sangat penting untuk
diingat, namun, bahwa manusia hanya mempunyai persamaan populasi nenek moyang
dengan hewan ini, dan tidak diturunkan langsung dari mereka. Ahli biologi telah
membandingkan serantaian pasangan dasar DNA antara manusia, dan simpanse, dan
memperkirakan perbedaan genetik keseleruhan kurang dari 5% . Telah diperkirakan
bahwa garis silsilah manusia bercabang dari simpanse sekitar 5 juta tahun lalu,
dan dari gorila sekitar 8 juta tahun lalu. Namun, laporan berita terbaru dari
tengkorak hominid berumur kira-kira 7 juta tahun sudah menunjukkan percabangan
dari garis silsilah kera, membuat gagasan kuat adanya percabangan awal silsilah
tersebut.
·
Berikut beberapa gejala penting dalam evolusi manusia:
Perluasan
rongga otak dan otak itu sendiri, yang umumnya sekitar 1,400 cm³ dalam ukuran
volumnya, dua kali lipat perluasan otak simpanse, dan gorila. Beberapa ahli
antropologi, namun, mengatakan bahwa alih-alih perluasan otak, penyusunan ulang
struktur otak lebih berpengaruh pada bertambahnya kecerdasan.
1.
Pengurangan gigi taring.
2.
Penggerak bipedal (dua kaki)
3.
Perbaikan laring / pangkal tenggorokan (yang
memungkinkan penghasilan bunyi kompleks atau dikenal sebagai bahasa vokal).
Bagaimana gejala-gejala ini
berhubungan, dengan cara apa mereka telah menyesuaikan diri, dan apa peran
mereka dalam evolusi organisasi sosial, dan kebudayaan kompleks, merupakan
hal-hal penting dalam perdebatan yang berlangsung di antara para ahli
antropologi ragawi saat ini.
Selama tahun 1990an, variasi dalam
DNA mitochondria manusia diakui sebagai sumber berharga untuk membangun ulang
silsilah manusia, dan untuk melacak perpindahan manusia awal. Berdasarkan
perhitungan-perhitungan ini, nenek moyang terakhir yang serupa manusia modern
diperkirakan hidup sekitar 150 milenium lalu, dan telah berkembang di luar
Africa kurang dari 100.000 tahun lalu. Australia dijelajahi relatif awal,
sekitar 70.000 tahun lalu, Eropa +/- 40.000 tahun lalu, dan Amerika pertama
didiami secara kasarnya 30.000 tahun lalu, serta kolonisasi kedua di sepanjang
Pasifik +/- 15.000 tahun lalu (lihat Perpindahan manusia).
Macam-macam kelompok agama telah menyatakan keberatan
atas teori evolusi umat manusia dari sebuah nenek moyang bersama dengan
hominoid lainnya. Alhasil, muncullah berbagai perbedaan pendapat, percekcokan,
dan kontroversi. Lihat penciptaan, argumen evolusi, dan desain kepandaian untuk
melihat pola pikir yang berlawanan.