Sekolah adalah
tempat didikan bagi anak anak. tujuan dari sekolah adalah mengajar tentang
mengajarkan anak untuk menjadi anak yang mampu memajukan bangsa . Sekolah
adalah sebuah lembaga yang
dirancang untuk pengajaran siswa / murid di bawah pengawasan guru.
Sebagian
besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan
melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi menurut negara (dibahas pada bagian
Daerah di bawah), tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk remaja yang telah
menyelesaikan pendidikan dasar.
Selain
sekolah-sekolah inti, siswa di negara tertentu juga mungkin memiliki akses dan
mengikuti sekolah-sekolah baik sebelum dan sesudah pendidikan dasar dan
menengah. TK atau pra-sekolah menyediakan sekolah beberapa anak-anak yang
sangat muda (biasanya umur 3-5 tahun). Universitas, sekolah
kejuruan, perguruan tinggi atau seminari mungkin tersedia setelah sekolah
menengah. Sebuah sekolah mungkin juga didedikasikan untuk satu bidang tertentu,
seperti sekolah ekonomi atau
sekolah tari. Alternatif sekolah
dapat menyediakan kurikulum dan metode non-tradisional.
Ada juga
sekolah non-pemerintah, yang
disebut sekolah swasta. Sekolah
swasta mungkin untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah tidak bisa
memberi sekolah khusus bagi mereka; keagamaan, seperti sekolah Islam, sekolah Kristen, hawzas,
yeshivas dan lain-lain, atau sekolah yang memiliki standar pendidikan
yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan prestasi pribadi
lainnya. Sekolah untuk orang dewasa meliputi
lembaga-lembaga pelatihan perusahaan dan
pendidikan dan pelatihan militer.
Kata sekolah
berasal dari Bahasa Latin: skhole,
scola, scolae atau skhola yang memiliki arti: waktu luang atau waktu senggang, di mana
ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di
tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk
menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah
mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni).
Untuk mendampingi dalam kegiatan scola anak-anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak,
sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk
menciptakan sendiri dunianya melalui
berbagai pelajaran di atas.
1.
Sekolah
Menurut Bentuknya
·
Sekolah Konvensional.
Sekolah
Konvensional, yakni sekolah yang kita kenal selama ini, ada wujud gedung yang
dibangun khusus untuk keperluan penyelenggaraan pendidikan. Siswa dari sekolah
jenis ini, biasanya masuk pada jam-jam tertentu yang telah ditetapkan oleh
pihak pengelola sekolah. Siswa diarahkan masuk kelas masing-masing untuk
melaksanakan pembelajaran. Siswa peserta didik kemudian pulang ke rumah
masing-masing setelah mendapat pembelajaran sesuai jam yang telah ditentukan.
Tetapi ada pula sekolah jenis ini yang siswanya diasramakan, misalnya
sekolah-sekolah dilingkungan pondok pesantren. Hingga saat ini, Sekolah
Konvensional, seperti halnya SD/MI, SMP/MTs, SMU/SMK/MA yang dikemas dalam satu
unit lingkungan sekolah, dinilai sebagai bentuk sekolah yang paling ideal oleh
sebagian pemerhati pendidikan. Di dalamnya ada Perpustakaan, Koperasi Sekolah
hingga kantin dan tempat parkir kendaraan serta tempat ibadah. Di lingkungan
sekolah ini, para siswa dididik selama sekitar enam jam dalam sehari, kecuali
pada hari-hari libur. Di luar jam sekolah tersebut, siswa berinteraksi dengan
keluarga atau masyarakat.
·
Sekolah Terbuka.
Sekolah
Terbuka adalah salah satu bentuk sekolah yang dikembangkan oleh pemerintah.
Sekolah jenis ini biasanya berkantor di Sekolah Konvensional yang sudah ada
sebelumnya. Antara Sekolah Konvensional dan Sekolah Terbuka pada dasarnya sama
dari sisi proses pendaftaran, bahan pelajaran dan ujian. Perbedaan pokok antara
Sekolah Konvensional dan Sekolah Terbuka adalah terutama dari sisi jumlah
pertemuan antara tenaga pengajar atau guru dengan murid. Kalau pada Sekolah
Konvensional antara guru dan murid ada tatap muka setiap hari, kecuali pada
hari libur. Sedangkan pada Sekolah Terbuka antara guru dan murid tidak ada
tatap muka setiap hari. Murid pada Sekolah Terbuka lebih mandiri dalam
mempelajari bahan-bahan pelajaran.
·
Sekolah Kejar Paket.
Kelompok
Belajar atau Kejar adalah jalur pendidikan nonformal yang difasilitasi oleh
Pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah, atau bagi
siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum non pemerintah seperti
Cambridge, dan IB (International Baccalureate). Kegiatan belajar fleksibel,
maksudnya tidak penuh belajar 1 minggu penuh hanya dengan pertemuan 3 kali
dalam seminggu. Kegiatan Belajar dibagi 2 kelompok usia yaitu Usia Dewasa
artinya di luar usia belajar Formal, tetapi dapat melanjutkan di Pendidikan
PNFI yang diselenggarakan oleh Kelompok Belajar Masyarakat dalam bentuk PKBM,
Yayasan, LSM dan Lembaga Sejenisnya.
Untuk Usia
Dewasa mengikuti jenjang belajar selama 4 Semester (2 tahun , sedangkan yang
masih Usia Belajar mengikuti Kegiatan Belajar selama 6 Semester (3 tahun).
Warga Belajar yang LULUS dari Paket B untuk melanjutkan ke Paket C dengan
rata-rata Nilai 7,0 dapat mengikuti KBM 4 semester tetapi masuk pada katagori
Usia Dewasa, Tetapi yang masih Usia Belajar tetap mengikuti 6 semester. Sekolah
Kejar Paket dibagi menjadi: Sekolah Kejar Paket A setara dengan SD, Kejar Paket
B setara tingkat SLTP dan Kejar Paket C setara SMU/SMK/MA. Sebagaimana siswa
atau pelajar dari sekolah pada umumnya, peserta kejar Paket A, paket B maupun
paket C dapat mengikuti Ujian Kesetaraan.Ujian kesetaraan diselenggarakan dua
kali dalam setahun, yaitu bulan Juli dan Oktober.
Setiap
peserta yang lulus berhak memiliki sertifikat (ijazah) yang setara dengan
pendidikan formalnya. Ijazah Sekolah Kejar Paket A setara dengan ijazah SD,
ijazah Kejar Paket B setara ijazah tingkat SLTP dan ijazah Kejar Paket C setara
ijazah SMU/SMK/MA.
·
Sekolah Rumah dan Sekolah Alternatif.
Yang
termasuk dalam sekolah jenis ini adalah lembaga-lembaga kursus atau
lembaga-lembaga bimbingan belajar untuk bidang tertentu saja. Kursus adalah
lembaga pelatihan yang termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal. Kursus
merupakan suatu kegiatan belajar-mengajar seperti halnya sekolah. Perbedaanya
adalah bahwa kursus biasanya diselenggarakan dalam waktu pendek dan hanya untuk
mempelajari satu keterampilan tertentu. Misalnya, kursus bahasa Inggris tiga
bulan atau 50 jam, kursus montir, kursus memasak, menjahit, musik dan lain
sebagainya. Peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik dapat memperoleh
sertifikat atau surat keterangan. Contoh lain dari sekolah jenis ini adalah
seseorang atau sekelompok orang yang menyelenggarakan pembelajaran baca-tulis
al-qur'an di rumahnya.
·
E - Sekolah.
Sekolah
jenis ini belum diterapkan. Sekolah jenis ini bisa kita sebut sebagai Sekolah
Berbasis Teknologi Internet (SBTI). Dengan sekolah jenis ini, siswa tidak perlu
pergi ke sekolah setiap hari seperti halnya Sekolah Konvensional. Siswa
melakukan proses pendaftaran sebagai siswa dan pembelajaran langsung melalui
media internet dari rumah masing-masing siswa atau melalui jasa Warnet. Jika
sekolah jenis ini akan dibuka oleh pemerintah, maka seluruh siswa dari seluruh
Indonesia hanya akan dihimpun dalam satu server di Jakarta.
Teknis
pembelajaran, pemerintah menyediakan modul atau buku pelajaran yang bisa
diakses dan atau bisa disalin oleh siswa ke media pribadi siswa berupa
flashdisk atau memory card. Pemerintah juga bisa menyediakan media pembelajaran
berupa video tutorial yang juga bisa diakses dan atau bisa disalin oleh siswa
ke media pribadi siswa untuk diputar ulang sesuai keinginan. Kelemahan sekolah
jenis ini, siswa tidak dilatih atau terlatih seperti yang terjadi pada Sekolah
Konvensional. Misalnya, bagaimana siswa SBTI ini harus berinteraksi dengan
Koperasi, Perpustakaan, menjadi imam tempat ibadah dan lain sebagainya.
Kenyataan ini menampakkan bahwa pendukung
Sekolah Konvensional berada di atas angin. Untuk mengatasi masalah ini, maka
siswa SBTI dapat dianjurkan untuk menjadi anggota koperasi yang ada di
daerahnya, sehingga ia terlatih bagaimana caranya menjadi anggota koperasi.
Siswa SBTI dapat dianjurkan untuk rajin ke tempat ibadah yang ada di
lingkungannya, sehingga ia mengetahui bagaimana caranya imam memimpin
jama'ahnya. Siswa SBTI dapat dianjurkan untuk menjadi anggota perpustakaan umum
yang ada di daerahnya, sehingga ia terlatih bagaimana caranya menjadi anggota
dan menggunakan perpustakaan umum
2.
Sarana Prasarana Sekolah
Ukuran dan jenis sekolah bervariasi tergantung dari sumber daya dan tujuan penyelenggara pendidikan. Sebuah
sekolah mungkin sangat sederhana di mana sebuah lokasi tempat
bertemu seorang pengajar dan
beberapa peserta didik, atau mungkin, sebuah kompleks
bangunan besar dengan ratusan ruang dengan puluhan ribu tenaga kependidikan dan
peserta didiknya. Berikut ini adalah sarana prasarana yang sering ditemui pada
institusi yang ada di Indonesia, berdasarkan kegunaannya:
Ø Ruang Belajar
Ruang
belajar adalah suatu ruangan tempat
kegiatan belajar mengajar
dilangsungkan. Ruang belajar terdiri dari beberapa jenis sesuai fungsinya
yaitu:
·
Ruang kelas atau ruang Tatap Muka, ruang ini
berfungsi sebagai ruangan tempat siswa menerima pelajaran melalui proses
interaktif antara peserta didik
dengan pendidik, ruang belajar terdiri dari berbagai
ukuran, dan fungsi. Sistem kelas terbagi 2 jenis yaitu kelas berpindah (moving
class) dan kelas tetap (remaining class)
·
Ruang Praktik/Laboratorium ruang yang berfungsi sebagai ruang
tempat peserta didik menggali ilmu pengetahuan dan meningkatkan keahlian
melalui praktik, latihan, penelitian, percobaan. Ruang ini mempunyai kekhususan
dan diberi nama sesuai kekhususannya tersebut, diantaranya:
o Laboratorium Fisika/Kimia/Biologi,
o Laboratorium bahasa,
o Laboratorium komputer,
o Ruang keterampilan,
dll
Ø Kantor
Ruang kantor adalah
suatu tempat di mana tenaga kependidikan melakukan proses administrasi sekolah tersebut, pada institusi yang lebih
besar ruang kantor merupakan sebuah gedung yang terpisah.
Ø Perpustakaan
Sebagai satu
institusi yang bergerak dalam bidang keilmuan, maka keberadaan perpustakaan sangat
penting.Untuk meminjam buku, murid terlebih dahulu harus mempunyai kartu
peminjaman agar dapat meminjam sebuah buku.
Ø Halaman/Lapangan
Merupakan
area umum yang mempunyai berbagai fungsi diantaranya:
·
tempat upacara
·
tempat olahraga
·
tempat kegiatan luar ruangan
·
tempat latihan
·
tempat bermain/beristirahat
Ø Ruang lain
·
Kantin
·
Ruang organisasi peserta didik (OSIS,
Pramuka, dll)
·
Ruang Komite
·
Ruang keamanan
·
Ruang produksi, penyiaran dll.
·
Ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
Ø Sistem Informasi Sekolah
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi di sekolah.
·
multimedia pendidikan
·
pendidikan online
·
software sekolah
3.
Sekolah menurut status
Menurut
status sekolah terbagi dari:
·
Sekolah negeri, yaitu sekolah yang
diselenggarakan oleh pemerintah,
mulai dari sekolah dasar,
sekolah menengah pertama,
sekolah menengah atas,
dan perguruan tinggi.
·
Sekolah swasta, yaitu sekolah yang
diselenggarakan oleh non-pemerintah/swasta, penyelenggara berupa badan berupa
yayasan pendidikan yang sampai saat ini badan hukum
penyelenggara pendidikan masih berupa rancangan peraturan pemerintah.
4.
Seragam sekolah
Kewajiban
mengenakan seragam sekolah diterapkan berbeda-beda di beberapa negara. Beberapa
negara mengharuskan seragam sementara beberapa lainnya bebas. Di indonesia,
beberapa sekolah swasta tidak mewajibkan siswanya memakai seragam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar