Perkembangan psikologi anak usia sekolah dasar
memang merupakan sebuah hal yang sangat disorot, pada masa ini anak akan
mendapatkan beragam masalah karena ia baru saja mengenal dunia baru, yaitu
dunia sekolah. Anak akan berinteraksi dengan lebih banyak orang yang bisa
memajukan atau bahkan memberikan pengaruh negatif terhadap perkembangan
psikologinya, berikut adalah beberapa masalah perkembangan psikolgi anak usia
sekolah dasar yang mungkin saja terjadi.
1. Hiperaktif
Ini merupakan sebuah gangguan
psikolgi anak yang cukup sering terjadi. Seorang anak akan mendapatkan sebuah
gangguan perilaku dimana mereka cenderung bergerak aktif bahkan superaktif
didalam rumah atau dilingkungan permainan bersama dengan teman-temannya.
Anak-anak yang hiperaktif bisa membahayakan teman-temannya akibat perilaku yang
terjadi secara spontan dan tanpa pikir
panjang. Oleh karena itu, seorang
anak dengan masalah psikologi hiperaktif memerlukan penanganan yang begitu
cepat .
2. Sulit
Berkonsentrasi
Apakah anda pernah menemukan anak yang
sulit berkonsentrasi ? Tentu saja begitu banyak .anak dengan konsentrasi yang
buruk bisa membuatnya kesulitan apabila harus belajar dalam waktu lama dan
mengerti mengenai beberapa materi pembelajaran . Mereka cenderung terpengaruh
terhadap hal yang ada di sekitarnya sehingga tidak mampu berkonsentrasi
maksimal.
3. Affek
dan Stemming ( suasana hati )
Affek merupakan peristiwa psikis
dapat diartikan sebagai rasa ketegangan hebat kuat yang timbul dengan tiba-tiba
dalam waktu singkat , tidak disadari dan disertai dengan geala-gejala jasmaniah
yang hebat pula. Sebagai akibatnya, pribadi yang dihinggapi affek tersebut
tidak mengenaln atau tidak menyadari lagi terhadap sesuatu yang diperbuatnya. Penyimpangan perilaku
lainnya banyak dilakukan, oleh karena didorong affek yang hebat itu. Affek ini pada umumnya
tidak pernah berlangsung lama, Karena sifatnya yang terlalu kuat. Misalnya ketakutan,
kemurkaan, kemuakan, ledakan dendam, kebencian yang menyala-nyala, dan lain
sebagainya.
Wilhelm Wundt, tokoh psikologi
eksperimental dalam analisis introspeksi telah menemukan affek dalam tiga
komponen, yakni:
1. Affek
yang disertai perasaaan senang dan tidak senang.
2. Affek
yang menimbulkan kegiatan jiwa atau melemahkan jiwa.
3. Affek
yang berisi penuh ketegangan dan affek penuh mengendorkan.
Stemming
atau suasana hati diartikan sebagai suasana hati yang berlangsung agak lama,
lebih tenang, berkesinambungan dan ditandai dengan ciri-ciri perasaan senang
atau tidak senang. Sebab-sebab
suasana hati itu pada umumnya ada didalam bawah sadar, namun ada kalanya, juga
disebabkan oleh faktor jasmaniah. Jika
suasana ini konstan sifatnya maka peristiwa ini disebut “Humeur”.
Kondisi lingkungan yang tidak
mendukung perkembangan anak yang optimal
a) Orangtua
tidak mendukung keseahteraan fisik dan merangsang pertumbuhan, seperti makanan
, kehangatan, dan kasih sayang.
b) Keadaan
yang tidak mendukung kesejahteraan emosional seperti rasa aman, dan rasa
percaya diri.
c) Keadaan
yang tidak mengarahkan pada peningkatan kemampuan kemandirian untuk
menyelesaikan masalah dalam kehidupan.
Kebutuhan emosional manusia juga
perlu dipikirkan apabila kita berusaha memahami anak SD, kebutuhan untuk rasa
memiliki, prestasi, keamanan secara ekonomi, cinta dan kasih sayang, dan
kebutuhan untuk bebas dari ketakutan dan perasaan sampai taraf tertentu dan
kebutuhan untuk peduli dan memahami diri sendiri.
4.
Broken
Home
Istilah broken home biasanya digunakan untuk menggambarkan keluarga yang
berantakan dan biasanya anak-anak yang broken
home biasanya dikaitkan karena kelalaian orang tua dalam mengurus anaknya. Broken home sangat mengaruh besar pada
mental seorang anak. Hal inilah yang mengakibatkan seorang anak jadi tidak
ingin berprestasi. Hal ini juga merusak jiwa anak secara perlahan dan membuat
mereka menjadi susah diatur, tidak disiplin dan brutal. Mereka juga bisa
dibilang menjadi pemicu dari suatu kerusuhan karena mereka ingin mencari
simpati dari teman-temanya bahkan dari para guru.
Upaya Masalah Perkembangan Psikologi Anak Usia Sekolah Dasar
Dalam menghadapi perkembangan
psikologi anak, pasti akan timbul beberapa masalah. Masalah tersebut yang akan
menggangu perkembangan psikologi anak. Hal ini tentu akan membahayakan anak.
Berikut beberapa upaya dalam menghadapi masalah perkembangan psikologi anak :
1. Cara
mengatasi anak hiperaktif
Cara mengatasi anak hiperaktif dengan
mendidik mereka mempunyai cara yang sangat berbeda dengan cara mendidik
anak-anak yang normal. Mengurangi penyebab anak hiperaktif dan cara
mengatasinya sala satunya dilakukan dengan cara yang tegas untuk menerapkan
disiplin namun tidak dengan tindakan menghukum dengan berlebihan jika si anak
salah dalam melakukan satu hal.
2. Cara
mengatasi anak yang sulit barkonsentrasi
Membuat aturan. Jadi, orangtua dan anak bisa
duduk bersama untuk membuat aturan yang akan disepakati bersama saat belajar.
Kemudian tulis aturan tersebut, dan temple di tempat belajar anak dibagian
yangmudah terlihat oleh anak. Dengan demikian , diharaokan nantinya orangtua
tidak lagi selalu berteriak untuk mengingatkan karena aturan tersebut
diharapkan bisa menjadi “sign” atau rambu-rambu bagi anak tentang perilaku.
3. Cara
mengatasi anak dari suaasan hati
Orangtua bersikap tenang , berbuat
sepenuh kasih dan sayang, memahami anak sebagaipribadi yang berkembang atau
memiliki potensi. Orangtua yang panikatau malah kebingungan tidak akan bisa
menyelesaikan masalah yang terjadi pada anak didik. Guru sebagai pembimbing
harus memiliki ketenangan agar dapat mengurangi masalah dengan baik dan mencari
jalan keluarnya.guru sebagai pembimbing tidak bisa memaksakan kehendak anak
agar mengikuti cara berpikir dan memahami sesuatu sebagai mana harusnya.
4. Cara
mengatasi anak yang broken home
Guru melakukan pendekatan terhadap
keluarga anak , memberikan pengertian ,saling berbagi cerita dari hati kehati
agar kasih sayang dari ayah dan ibu untuk sang anak teteap ada dan tidak
berkurang. Selalu memberikan dorongan dan motivasi pada anak dan jangan
segan-segan untuk memberikan pujian, agar anak berpikir positif dan bersemangat
dalam proses belajar dan perkembangan psikologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar