1) Model Pembelajaran Kontekstual
2) Model Pembelajaran Kolaboratif
3) Model Pembelajaran Kooperatif
4) Model Pembelajaran Kuantum
5) Model Pembelajaran Tematik
6) Model Pembelajaran Konstruktivisme
Berikut adalah penjabaran dari poin-poin tersebut :
1) Model Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
2) Model Pembelajaran Kolaboratif
Ciri-ciri dari Model Pembelajaran Kolaboratif yaitu adanya kerja sama dua orang atau lebih, memecahkan masalah bersama, serta mencapai tujuan tertentu.
Bentuk-Bentuk Belajar Collaborative
a) Student Teams Achievement Divisions (Stad):
- Sajian Guru
- Diskusi Kelompok siswa
- Tes/Kuis/Silang tanya antar kelompok
- Penguatan Guru
b) Student Teams Achievement Devision (STAD)
Mencakup lima langkah pokok:
- Presentasi guru,perhatian cermat siswa, membantu quis
- Tim (kelompok):
a. Fungsi utama :membantu anggota mengerjakan quis dengan baik
b. Anggota mengerjakan SST yang terbaik untuk tim
- Presentasi Guru satu atau dua pereode
- Satu atau dua periode praktek kelompok,ada quis individual
- Siswa tidak diijinkan saling bantu
3) Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Konsep Pembelajaran Kooperatif adalah menciptakan interaksi yang asah, asih dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar sehingga memungkinkan siswa untuk tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama siswa.
Teknik Pembelajaran Kooperatif
- Metode STAD (Student Teams Achievement Division) untuk mengajarkan kepada siswa baik verbal maupun tertulis. Berikut adalah langkah-langkah metode STAD :
Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok.
Tiap anggota menggunakan lembar kerja akademik kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar anggota tim.
Tiap minggu atau 2 minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan materi yang telah diberikan.
Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap materi, yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan.
- Metode Jigsaw, yaitu dengan kelompok ahli
Metode ini dikembangkan oleh Slavin dkk. Langkah- langkah dari metode ini adalah sebagai berikut:
Kelas dibagi menjadi beberapa tim/kelompok anggotanya 5-6 yang karakteristiknya heterogen.
Bahan yang disajikan bentuk teks, tiap siswa bertanggung jawab mempelajari.
Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkaji bagiannya. Bila berkumpul disebut kelompok pakar.
Para siswa yang ada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula untuk mengajar anggota baru mengenai materi yang dipelajari dalam kelompok pakar.
Setelah diadakan pertemuan dan diskusi para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang pernah di pelajari.
Pemberian skor diberikan / dilakukan seperti dalam metode STAD. Nilai tertinggi diberi penghargaan oleh guru.
- Metode TGT ( Teams Games Tournament)
Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Implementasi Model Pembelajaran TGT
Dalam pengimplementasian yang hal yang harus diperhatikan yaitu.
Pembelajaran terpusat pada siswa
Proses pembelajaran dengan suasana berkompetisi
Pembelajaran bersifat aktif (siswa berlomba untuk dapat menyelesaikan persoalan)
Pembelajaran diterapkan dengan mengelompokkan siswa menjadi tim-tim
Dalam kompetisi diterapkan system point
Dalam kompetisi disesuaikan dengan kemampuan siswa atau dikenal kesetaraan dalam kinerja akademik
Kemajuan kelompok dapak diikuti oleh seluruh kelas melalui jurnal kelas yang diterbitkan secara mingguan
Dalam pemberian bimbingan guru mengacu pada jurnal
Adanya system penghargaan bagi siswa yang memperoleh point banyak
4) Model Pembelajaran Quantum Teaching
Proses pembelajaran quantum teaching intinya pembelajaran yang menyenangkan, kreatif tidak membosankan.
Karakteristik Umum Pembelajaran Quantum
a. Berpangkal pada psikologi kognitif
b. Bersifat Humanistis bukan positivistis-empiris
c. Siswa sebagai pebelajar menjadi pusat perhatian.
d. Lebih bersifat pada konstruktivistis
e. Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna.
f. Sangat menekankan pada pencapaian pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
g. Sangat menekankan kealamiyahan dan kewajaran proses pembelajaran.
5) Model Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran berdasarkan tema untuk mempelajari suatu materi guna mencapai kompetensi tertentu. Tema adalah suatu bidang yang luas, yang menjadi fokus pembahasan dalam pembelajaran. Topik adalah bagian dari tema / sub tema.
Keunggulan pembelajaran tematik adalah sebagai berikut :
a. Pembelajaran lebih mudah memahami apa & mengapa mereka belajar
b. Hubungan antara konten & proses lebih jelas
c. Mempercepat transfer konsep lintas bidang studi
d. Belajar secara mendalam dan meluas
e. Penggunaan waktu efektif
f. Mengembangkan sikap positif
6) Model Pembelajaran Konstruktivisme
Model Pembelajaran Konstruktivisme merupakan suatu model pembelajaran dimana seseorang aktif membangun pengetahuannya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar