Jenis-jenis
kurikulum :
- Open curriculum (kurikulum terbuka), artinya kurikulum = guru. Guru memiliki kebebasan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.
- Close curriculum (kurikulum tertutup), artinya kurikulum sudah ditentukan secara pasti mulai tujuan,materi, metode dan evaluasinya, sehingga guru tinggal melaksanakan apa adanya.
- Guide curriculum (kurikulum terbimbing), artinya kurikulum setengah terbuka, setengah tertutup. Rambu-rambu pengajar telah ditentukan dalam kurikulum, akan tetapi guru masih diberi kemungkinan untuk mengembangkan lebih lanjut dalam kelas.
Sedangkan Nasution mengatakan bahwa jenis-jenis
kurikulum ada 3 (tiga), yaitu:
- Separate Subject Curriculum
Separate subject
curriculum adalah jenis organisasi kurikulum yang terdiri atas
mata pelajaran yang terpisah-pisah. Istilah lain dari kurikulum ini ialah
kurikulum mata pelajaran terpisah atau tidak menyatu, dikatakan demikian karena
data-data pelajaran disajikan pada peserta didik dalam bentuk subject atau mata
pelajaran yang terpisah satu dengan yang lainnya.
Penyusunannya
didasarkan atas pengalaman dan kebudayaan umat manusia sepanjang masa, lalu
disederhanakan dan disusun secara logis, kemudian disesuaikan dengan umur dan
perkembangan anak didik.Pengetahuan-pengetahuan dan pengalaman-pengalaman itu
dituangkan ke dalam kurikulum dari suatu lembaga pendidikan (Sekolah);
dibagi-bagi menurut keperluan setiap tingkatan kelas serta ditentukan scopenya
masing-masing.
Untuk
penyusunan kurikulum selanjutnya para penyusun membagi-bagi berbagai kelompok
mata pelajaran tersebut menjadi bagian-bagian/ jurusan-jurusan,
program-program, sedang peserta didik dipersilahkan untuk memilih
bagian-bagian/ jurusan-jurusan, program-program yang sesuai dengan
minatnya.sungguhpun demikian penyelenggaraan dan pelaksanaan mata pelajaran
masih tetap terpisah-pisah sesuai dengan organisasi separated subject curriculum.
- Correlated Curriculum (Kurikulum Korelatif atau Pelajaran Saling Berhubungan)
Correlated
berasal dari kata correlation yang
dalam bahasa Indonesia berarti korelasi yaitu adanya hubungan antara satu
dengan yang lainnya. Mata pelajaran dalam kurikulum ini harus dihubungkan dan
disusun sedemikian rupa sehingga yang satu memperkuat yang lain, yang satu
melengkapi yang lain. Jadi di sini mata pelajaran itu dihubungkan antara satu
dengan yang lainnya sehingga tidak berdiri sendiri. Untuk memadukan antara
pelajaran yang satu dengan yang lainnya, ditempuh dengan cara-cara korelasi
antara lain:
a.
Korelasi okasional atau incidental, yaitu korelasi yang diadakan
sewaktu-waktu bila ada hubungannya.
b.
Korelasi etis, yaitu yang bertujuan
mendidik budi pekerti sebagai pusat pelajaran diambil pendidikan agama atau
budi pekerti.
c.
Korelasi sistematis, yaitu yang mana
korelasi ini disusun oleh guru sendiri.
d.
Korelasi informal, yang mana kurikulum
ini dapat berjalan dengan cara antara beberapa guru saling bekerja sama, saling
meminta untuk mengkorelasikan antara mata pelajaran yang dipegang guru A dengan
mata pelajaran yang dipegang oleh guru B.
e.
Korelasi formal, yaitu kurikulum ini
sebenarnya telah direncanakan oleh guru atau tim secara bersama-sama.
f.
Korelasi meluas (broad field), di mana korelasi ini sebenarnya merupakan fungsi
dari beberapa bidang studi yang memiliki ciri khas yang sama dipadukan menjadi
satu bidang studi.
- Curriculum Pengembangan aktivitas
Korelasi
antar pokok bahasan di luar bidang studi yang tidak sejenis, misalnya:
pembahasan pokok bahsan “Candi Borobudur”. Untuk membahasa candi Borobudur
perlu pembahasan mengenai:
i.
Letak candi : dibahas oleh ilmu tanah,
ilmu bumi
ii.
Letak dan siapa yang mendirikan: dibahas
oleh mata pelajaran sosiologi,
antropologi dan sejarah.
iii.
Pemilihan batu untuk candi: dibahas
olehmata pelajaran ilmu alam
iv.
Bentuk candi: dibahas oleh ilmu arsitek
v.
Kedatangan turis(luar/dalam negeri):
dibahas oleh mata pelajaran ilmu pariwisata.
vi.
Beli souvenir: dibahas oleh mata
pelajaran ilmu dagang dan sebagainya.[2]
- Intergrated Curriculum (Kurikulum yang di Padukan)
Integrated curriculum
(kurikulum terpadu) yaitu kurikulum yang bahan ajarnya diberikan secara
terpadu. Misalnya Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan fusi (perpaduan) dari
beberapa mata pelajaran sejarah,
geografi, ekonomi, sosiologi dan sebagainya. Dalam proses pembelajaran dikenal
dengan pembelajaran tematik yang diberikan di kelas rendah Sekolah Dasar. Mata
pelajaran matematika, sains, bahasa Indonesia, dan beberapa mata pelajaran lain
diberikan dalam satu tema tertentu.
- Keunggulan dan Kelemahan masing-masing jenis kurikulum
- Separate Subject Curriculum
Keunggulan
separate subject curriculum adalah
sebagai berikut:
a.
Memudahkan guru sebagai pelaksana
kurikulum.
b.
Bahan pelajaran dapat disajikan secara
logis, sistematis dan berkesinambungan.
c.
Organisasi kurikulum bentuk ini sangat
sederhana, mudah direncanakan dan mudah dilaksanakan dan mudah juga diadakan
perubahan jika diperlukan.
d.
Kurikulum ini mudah dinilai untuk
mendapatkan data-data yang diperlukan untuk dilakukan perubahan seperlunya
Kelamahan-kelemahan
separate subject curriculum adalah
sebagai berikut ini:
a.
Perkembangan dan pertumbuhan anak tidak
harmonis.
b.
Kurang memperhatikan masalah-masalah
yang dihadapi anak secara factual dalam kehidupan mereka sehari-hari
c.
Cenderung statis dan ketinggalan zaman
d.
Kurikulum bentuk ini sangat terbatas,
karena hanya menekankan pada perkembangan intelektual dan kurang memperhatikan
faktor-faktor lain.
- Correlated Curriculum (Kurikulum Korelatif atau Pelajaran Saling Berhubungan)
Adapaun
keunggulan dari Correlated Curriculum
(Kurikulum Korelatif atau Pelajaran Saling Berhubungan) adalah sebagai berikut:
a.
Adanya korelasi antara berbagai mata
pelajaran yang dapat menopang kebulatan pengalaman dan pengetahuan peserta
didik berhubung mereka menerimanya tidak secara terpisah-pisah.
b.
Adanya korelasi antara berbagai mata
pelajaran memungkinkan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan dan
pengalamannya secara fungsional. Hal ini disebabkan mereka dapat memanfaatkan
pengetahuan dari berbagai mata pelajaran untuk memecahkan berbagai persoalan
yang dihadapinya.
c.
Bahan pelajaran yang disajikan akan
lebih dipahami
d.
Pemahaman murid tentang bahan yang
diajarkan akan lebih luas
e.
Minat murid untuk mempelajari bahan
pelajaran bertambah sehingga ia pun dapat mengasosiasikan pengetahuan yang
dieprolehnya
f.
Bahan yang disajikan lebih jelas dan
lebih bermanfaat dalam kehidupannya.
Kelemahan-kelemahan
dari correlated curriculum ini adalah sebagai berikut:
a.
Kurikulum bentuk ini pada hakekatmya
masih bersifat subject contered dan belum memilih bahan yang langsung dengan
minat dan kebutuhan peserta didik serta masalah-masalah kehidupan sehari-hari.
b.
Penggabungan beberapa mata pelajaran
menjadi satu kesatuan dengan lingkup yang lebih luas tidak memberikan
pengetahuan yang sistematis dan mendalam.
- Intergrated Curriculum (Kurikulum yang di Padukan)
Kurikulum
Intergrated Curriculum (Kurikulum
yang di Padukan) memiliki keunggulan
sebagai berikut:
a.
Segala hal yang dipelajari dalam
kurikulum unit bertalian erat dengan yang lain
b.
Kurikulum ini sesuai dengan teori
tentang belajar yang mendasarkan berbagai
kegiatan pada pengalaman, kesanggupan, kematangan dan minat peserta
didik
c.
Adanya hubungan erat antara sekolah dan
masyarakat
Kelemahan
dari kurikulum ini:
a.
Kuirkulum ini tidak mempunyai organisasi
yang logis dan sistematis.
b.
Pelaksanaan kurikulum bentuk ini amat
repot.
c.
Dengan kurikulum bentuk ini tidak dapat
dimungkinkan adanya ujian umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar