1. Pengertian
Model CLIS dikembangkan oleh kelompok children’s learning
in science di Inggris yang dipimpin oleh Driver (1998) . Rangkaian fase
pembelajaran pada model CLIS oleh driver diberi nama general structure of a
constructivist teaching sequence, sedangkan Tytler (1996) menyebutkan
contructivism and conceptual change views of learning in science.
2. Urutan pembelajaran
Model CLIS terdiri atas lima tahap utama, yakni orientasi
atau orientation (a) pemunculan gagasan atau elicitation of ideas (b) penyusunan
ulang gagasan atau restructuring of ideas (c) penerapan gagasan atau application
of ideas (d) dan pemantapan gagasan atau review change in ideas (e) tahap
penyusunan ulang gagasan masih dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu
pengungkapan dan pertukaran gagasan atau clarification and exchange
(i)pembukaan pada situasi konflik atau exposure to conflict situation (ii) dan
konstruksi gagasan baru dan evaluasi atau construction of new ideas and
evaluation (iii)
a. Orientasi
Orientasi merupakan
upaya guru untuk memusatkan perhatian siswa, misalnya dengan menyebutkan atau
mempertontonkan suatu fenomena yang sering terjadi dalam kehidupan sehari hari
yang berkaitan dengan topic yang dipelajari. Upaya mengaitkan topik yang akan
dipelajari dengan fenomena di lingkungan (misalnya produk teknologi) juga
merupakan salah satu kegiatan dalam penggunaan pendekatan sains teknologi
masyarakat.
b. Pemunculan gagasan
Pemunculan gagasan
merupakan upaya untuk memunculkan konsepsi awal siswa. Misalnya dengan cara
meminta siswa menuliskan apa saja yang telah diketahui tentang topic
pembicaraan, atau dengan menjawab beberapa pertanyaan uraian terbuka. Bagi guru
tahapan ini merupakan upaya eksplorasi pengetahuan awal siswa. Oleh karena itu
tahapan ini dapat juga dilakukan melalui wawancara informal.
c. Penyusunan ulang gagasan
Pengungkapan dan
pertukaran gagasan mendahului pembukaan ke situasi konflik. Tahap ini merupakan
upaya untuk memperjelas atau mengungkapan gagasan awal siswa tentang suatu
topic secara umum, misalnya dengan cara mendiskusikan jawaban siswa pada
langkah kedua (pemunculan gagasan) dalam kelompok , kemudian salah satu anggota
kelompok melaporkan hasil diskusi tersebut kepada seluruh kelas. Guru tidak
membenarkan atau menyalahkan.
Pada tahap pembukaan ke situasi konflik siswa diberi kesempatan
untuk mencari pengertian ilmiah yang sedang dipelajari di dalam buku teks.
Selanjutnya siswa mencari beberapa perbedaan antara konsepsi awal mereka dengan
konsep ilmiah yang ada dalam buku teks atau hasil pengamatan terhadap kegiatan
yang dilakukan.
Tahap konstruksi gagasan baru dan evaluasi dilakukan untuk
mencocokkan gagasan yang sesuai dengan fenomena yang dipelajari guna
mengkonstruksi gagasan baru. Siswa diberi kesempatan untuk melakukan percobaan
dan observasi, kemudian mendiskusikannya dengan kelompoknya.
d. Penerapan gagasan
Pada tahap ini siswa diminta menjawab pertanyaan yang disusun
untuk menerapkan konsep ilmiah yang telah dikembangkan siswa melalui percobaan
atau observasi ke dalam situasi baru. Gagasan yang sudah direkonstruksi ini
dalam aplikasinya dapat digunakan untuk menganalisis isu-isu dan memecahkan
masalah yang ada di lingkungan, misalnya isu yang berkaitan dengan topik
pernapasan adalah mewabahnya influenza, isu kanker paru-paru sebagai penyakit
yang menimbulkan kematian dan adanya orang yang meninggal karena menggali
sumur.
e. Pemantapan gagasan
Konsepsi yang telah
diperoleh siswa perlu diberi umpan balik oleh guru untuk memperkuat konsep ilmiah
tersebut. Dengan demikian diharapkan siswa yang konsepsi awalnya tidak
konsisten dengan konsep ilmiah dengan sadar akan mengubah konsepsi awalnya
menjadi konsep ilmiah. Pada kesempatan ini dapat juga diberi kesempatan
membandingkan konsep ilmiah yang sudah disusun dengan konsep awal pada tahap b.
3. Contoh model pembelajaran CLIS
Contoh model CLIS untuk Konsep Pernapasan di Kelas IV
Caturwulan Ke-2.
No
|
Tahap
|
Kegiatan
Guru
|
Kegiatan
Siswa
|
Keterangan
|
1
|
Orientasi
|
Menunjukkan
kantung kresek warna hitam & mengajukan pertanyaan : “jika kantung ini
dipasang ke kepala ibu/pak guru, apa yang akan terjadi?”
|
Siswa
menjawab bergantian, antara lain: “napas menjadi sesak, gelap, tidak bisa
bernapas”
|
Guru
meminta siswa memperagakan
|
2
|
Pemunculan
gagasan
|
Menginstrusikan
siswa untuk menjawab pertanyaan no. 1 -4 dalam LKS
|
Masing-masing
siswa mengerjakan pertanyaan 1-4 di LKS
|
Siswa
ingin mengetahui alat pernapasan pada manusia, hewan dan tumbuhan
|
3a
|
Pertukaran
gagasan
|
Memberikan
aba-aba untuk mendiskusikan jawaban pertanyaan diatas dalam kelompok
masing-masing
|
Diskusi
kelompok untuk menentukan jawaban kelompok
|
Jawaban
kelompok ditulis di kertas tersendiri
|
3b
|
Situasi
konflik
|
Membimbing
kegiatan percobaan 1 & 2 di LKS 1
|
Mengerjakan
kegiatan secara berkelompok
|
Semua
anggota kelompok aktif berpartisipasi
|
3c
|
Konstruksi
gagasan baru
|
Membimbing
siswa yang kurang mengerti dengan teknik bertanya “probing”
|
Diskusi
kelompok menjawab pertanyaan pada kegiatan 1 & 2
|
Beberapa
siswa memerlukan bimbingan
|
4
|
Penerapan
gagasan
|
Mengamati
dan membimbing kegiatan siswa
|
Diskusi
menjawab pertanyaan
|
Periksa
jawaban yang belum konsisten dengan konsep ilmiah
|
5
|
Pemantapan
gagasan
|
Mengungkapkan
salah satu konsepsi awal siswa kemudian dibandingkan dengan hasil percobaan
|
Mengemukakan
argumentasi
|
Siswa
dibimbing untuk membedakan oksigen dan udara
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar